Serangan hama merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kehilangan hasil produksi buah kelapa sawit. Sebagian besar hama yang menyerang tanaman kelapa sawit adalah golongan insekta atau serangga, terutama dari ordo Lepidoptera.
Salah satu serangga yang menjadi hama bagi tanaman kelapa sawit adalah Tirathaba mundella. Keberadaan Tirathaba mundella fase larva pada tanaman kelapa sawit dapat menyebabkan kerugian pada tanaman kelapa sawit karena Tirathaba mundella memperoleh sumber makanan dari bungan dan tandan buah kelapa sawit.
Larva Tirathaba mundella mampu menurunkan produksi secara langsung akibat kerusakan yang ditimbulkan pada bunga maupun buah kelapa sawit. Umumnya serangan hama Tirathaba mundella terjadi pada tanaman muda, terutama tanaman yang baru menghasilkan.
Panjang tubuh larva Tirathaba mundella ± 4 cm dan ditumbuhi rambut-rambut panjang yang jarang, tubuh berwarna putih sampai coklat. Stadia larva berlangsung 16 sampai 21 hari, stadia larva adalah stadia yang menyebabkan kerugian karena pada stadia ini larva aktif mencari sumber makanan dengan beraktivitas memakan dan membuat lubang gerekan pada tandan buah dan bunga betina kelapa sawit.
Setelah melewati stadia larva, Tirathaba mundella akan membentuk pupa yang berlangsung 5-11 hari, kemudian pupa berkembang menjadi ngengat dan pada fase bertelur ngengat akan meletakan ngengat telurnya pada bunga betina kelapa sawit.
Gejala serangan larva Tirathaba mundella terdapat lubang dan bekas gerekan dari aktivitas larva Tirathaba mundella, dan terdapat feses dan benang-benang liur larva yang menepel pada permukaan tandan. Pada serangan yang terjadi pada bunga kelapa sawit akan menyebabkan buah rontok (aborsi) dan buah tidak berkembang.
Upaya pencegahan serangan Tirathaba mundella penting untuk dilakukan, monitoring dan sensus hama harus rutin dilaksanakan oleh praktisi perkebunan dengan melakukan pengamatan visual terhadap tampillan visual tandan, tandan yang memiliki bentuk yang tidak sempurna disertai terdapatnya kotoran dan serat-serat benang menjadi indikasi terdapatnya serangan Tirathaba mundella.
Selain itu juga perlu dilakukan kegiatan kastrasi pada fase awal tanaman tumbuh bunga (umur 12-24 bulan), serta management pelepah. Kegiatan sanitasi seperti penyiangan gulma sekitar piringan, dan sanitasi tandan yang terserang atau busuk juga harus rutin dilakukan sebagai upaya mencegah sumber serangan Tirathaba mundella.
Pada upaya pengendalian secara biologi dapat dilakukab aplikasi agensia hayati Bacillus thuringiensis, dan pada kondisi yang telah diatas ambang ekonomi dapat dilakukan pengaplikasian insektisida sesuai rekomendasi yang dianjurkan.
Sulung Research Station menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan agronomi, pengendalian hama penyakit terpadu, penyusunan rekomendasi pemupukan, hingga jasa laboratorium untuk dapat meningkatkan produktifitas perkebunan kelapa sawit untuk seluruh pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia.