Teknologi Drone pada Perkebunan Kelapa Sawit

Menurut data Kementerian Pertanian (Kementan) luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia berada di angka 15,98 juta hektar pada 2021. Dengan luasan tersebut Indonesia menjadi penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Sehingga untuk melakukan monitoring perkebunan kelapa sawit yang sangat luas tersebut dibutuhkan suatu inovasi teknologi yang lebih murah dan efisien. Perkembangan teknologi informasi dan komputer yang sangat cepat mempengaruhi cara pandang orang terhadap teknologi perkebunan kelapa sawit secara keseluruhan.

Beberapa hal yang dulunya dilakukan secara manual dan memakan waktu lama didorong untuk lebih cepat dan dilakukan secara otomatis atau digital. Sebagai contoh dalam perkebunan kelapa sawit adalah proses pemupukan dan pemanenan yang dilakukan secara mekanisasi, pengecekan kesehatan tanaman yang dilakukan secara digital dan lain-lain.

Salah satu teknologi yang banyak digunakan dalam industri perkebunan kelapa sawit adalah AUV (Unmaned Aerial Vehicles) atau drone salah satunya untuk kegiatan foto udara (photogrammetry). Konsep efisiensi merupakan tujuan utama dari penggunaan drone ini, yaitu menghasilkan citra foto udara secara detail dan terkini dengan cakupan area bisa disesuaikan, waktu relatif singkat, biaya yang terjangkau dan personil yang dibutuhkan juga sedikit.

Areal statement yang berisikan historical blok apabila dimonitoring dengan baik akan dapat secara efisien dalam mengefektifkan pengelolaannya seperti populasi pohon standar, kondisi lahan (landuse dan landcover), serta kondisi pohon sehingga dapat menentukan kebijakan yang akan dibuat untuk optimalisasi manajemen perkebunan kelapa sawit.

Sejak tahun 2014, Sulung Research Station yang merupakan bagian dari PT SSMS Tbk, CBI Group telah memanfaatkan drone untuk supporting dalam berbagai kegiatan dan pengelolaan kebun.

Pemanfaatan drone oleh Sulung Research Station digunakan untuk foto udara dengan skala yang lebih detail, data yang diperoleh dari drone dapat digunakan untuk inventaris aset kebun, mengidentifikasi permasalahan kebun seperti monitoring kesehatan tanaman, inspeksi areal bermasalah, akusisi data lapangan serta monitoring progres kerja.

Dalam inventaris kebun drone juga dapat berfungsi untuk pemetaan wilayah guna mengetahui luas areal lahan, penggunaan lahan, dan juga dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan.

Selain itu drone juga dapat digunakan untuk kebutuhan penelitian serta dalam budidaya tanaman kelapa sawit, seperti kegiatan penyemprotan pestisida, aplikasi pupuk cair dan sebagainya.

Drone yang digunakan oleh Sulung Research Station adalah jenis Quadcopter seperti DJI Inspire, DJI Matrice, DJI Mavic dan jenis Fixed Wing. Sulung Research Station juga membuka jasa pemetaan bagi seluruh perusahaan kelapa sawit di Indonesia.