Sycanus sp. – Berbicara mengenai pertanian berkelanjutan, tentu sudah tidak asing lagi untuk didengar, karena merupakan antitesis dari pertanian konvensional yang dahulunya menggunakan bahan kimia dan secara berlebih kini sudah berubah menjadi pertanian terpadu ramah lingkungan. Fokus pertanian berkelanjutan lebih memperhatikan proses jangka panjang dan saling kesinambungan sehingga kerusakan lingkungan dapat terkendalikan. Salah satu bentuk pertanian berkelanjutan ialah pengedalian hama terpadu (PHT) dengan pengurangan penggunaan pestisida, menentukan ambang batas ekonomi dan penggunaan musuh alami untuk pengendalian hama.
Tidak bisa dipungkiri jika keberadaan hama akan berkembang disekitar tanaman, kondisi ini akan berdampak buruk bagi tanaman terutama pelaku usaha perkebunan seperti kelapa sawit. Keberlangsungan usaha perkebunan kelapa sawit akan terancam jika perkembangbiakan hama tidak dikendalikan, hal ini akan berdampak besar pada kualitas terutama penurunan produksi kelapa sawit. Salah satu hama yang menyerang tanaman kelapa sawit ialah UPDKS. Serangan UPDKS biasanya menyerang tanaman sawit belum menghasilkan ataupun tanaman sudah menghasilkan. Dalam satu luasan daun kelapa sawit, satu ekor UPDPKS mampu mengkonsumsi daun 300-500 cm2, sementara populasi kritis UPDKS per pelepah 5 – 10 ekor (Ardi et al., 2018) dan jika serangan tersebut terjadi secara terus-menerus maka terjadi penurunan produksi pada tahun pertama 69% dan ditahun kedua penurunan masih terjadi berkisar ± 27% (Sipayung dan Hutauruk, 1982 dalam Rusli et al., 2016)
Terjadinya penurunan produksi kelapa sawit yang disebabkan oleh UPDKS berdampak langsung pada proses laju fotosintetis, 90% daun per pelepah hilang dimakan oleh hama UPDKS. Kondisi ini akan berpengaruh pada proses pembentukan bunga dan buah. Ada beberapa jenis UPDKS yang menyerang tanaman kelapa sawit salah satunya yaitu ulat api seperti Setothosea asigna, Setora nitens, dan Darna trima. Agar laju perkembangbiakan hama ulat api tidak semakin meningkat, pengendalian pada umumnya dilakukan dengan menggunakan insektisida kimia yang mampu menurunkan populasi hama dengan cepat, namun penggunaan insektisida kimia secara berlebih berdampak negatif pada lingkungan. Dengan demikian, perlu adanya upaya pencegahan secara alami untuk menangani hama ulat api tersebut.
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, telah melakukan upaya pengendalian hama terpadu yang mengacu pada pertanian berkelanjutan ramah lingkungan. Pengendalian tersebut dilakukan secara biologi dengan memanfaatkan musuh atau predator alami. Salah satu predator alami yang dikembangbiakan di perkebunan kelapa sawit PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, ialah Sycanus sp.
Sycanus sp. merupakan predator bagi hama ulat api. Sycanus sp.memiliki ciri tubuh berwarna hitam dengan segitiga kuning dibagian tengah sayap depan, ukuran tubuh imago Sycanus sp. jantan memiliki perberbedaan dengan imago betina. Penelitian dilakukan oleh Sahid et al. (2011) terkait Sycanus sp. menjelaskan bahwa ukuran imago betina lebih besar dibandingkan dengan imago jantan, kemudian abdomen Sycanus betina meruncing sementara abdomen imago jantan datar, dan Sycanus betina memiliki kemampuan bertahan hidup lebih lama dibandingkan Sycanus jantan dengan masing-masing 48 ± 6 dan 39 ± 5 hari
Secara alami Sycanus sp. memangsa hama ulat api dengan menggunakan mulut penusuk atau stilen yang digunakan untuk menusuk tubuh mangsanya. Sycanus sp. akan menusuk tubuh mangsanya dan menghisap cairan tubuhnya dan mengeluarkan toksin dari stilennya. Perilaku makan Sycanus sp. tersebut yang dimanfaatkan dalam perkebunan kelapa sawit untuk mengendalikan populasi hama ulat api.
Kemampuan Sycanus sp. dalam mencari makan berupa memangsa hama ulat api cukup cepat dan memiliki tingkat produksi telur yang tinggi. Telur Sycanus sp. diletakkan di helaian daun kelapa sawit, dengan demikian, kehidupan Sycanus sp. setelah menjadi imago berada pada tajuk kelapa sawit sehingga aktif memangsa ham ulat api
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk memanfaatkan Sycanus sp. di areal perkebunan kelapa sawit menjadi pilihan dalam upaya pengendalian hama ulat api. Sehingga pengelolaan perkebunan oleh PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk menjadi lebih ramah lingkungan.
