Sulung Research Station Hadirkan Inovasi Baru Untuk Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan

Sulung Research Station (SRS) mengenalkan inovasi penelitian barunya melalui kegiatan Research Review Meeting (RRM).

Tujuan kegiatan RRM guna mendukung kebijakan perusahaan dalam meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit, melalui penerapan praktik manajemen terbaik yang ramah lingkungan. Kegiatan RRM dikemas dalam bentuk presentasi dan field day dengan meyampaikan fokus pengembangan inovasi penelitian SRS pada tahun 2022.

Kegiatan berlangsung pada tanggal 2 Februari 2022 di Learning Institute PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS), yang dihadiri oleh oleh CEO SSMS Nasaruddin bin Nasir dan Direktur Utama Citra Borneo Indah Group (CBI) Vallauthan Subraminam, serta peserta lainnya dari plantation advisorEstate and MillQuality Control dan unit-unit kerja SSMS. Budi Umbara selaku ketua panitia RRM dalam sambutannya menggungkapkan bahwa RRM ini menjadi wadah bagi semua bagian SSMS untuk saling bertukar informasi tentang berbagai inovasi dan upaya meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit.

Head of Research SSMS Fizrul Indra Lubis menyampaikan, saat ini SRS melakukan upgrade dan mengeluarkan inovasi-inovasi yang out of the box melalui tiga projek utama yang saat ini sedang dijalankan, yaitu Plant Metabolism Project, Biofertilizer Project, dan Water Pump IoT Project. “Hal ini akan memberikan pandangan dan upaya baru untuk mendapatkan solusi, khususnya dalam meningkatkan produktivitas kelapa sawit serta mencapai target Perusahaan”.

CEO SSMS Nasaruddin bin Nasir pada kesempatan tersebut mengatakan, “Inovasi penelitian melalui Plant Metabolism Project terbilang masih jarang dalam industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia”. Melalui pemanfaatan metabolisme sekunder yang dihasilkan oleh tanaman kelapa sawit, SRS mencoba untuk mengoptimalkan proses penyerbukan hingga pembentukan buah kelapa sawit sehingga diharapkan terjadi peningkatan produktivitas tanaman.

Nasaruddin melanjutkan, Inovasi penelitian lainnya yaitu Biofertizer Project, “Melalui Biofertilezer Project yang saat ini sedang dikembangkan oleh SRS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan internal SSMS secara penuh, serta sebagai salah satu upaya untuk menekan penggunaan pupuk anorganik”.

Biofertilizer SRS di kembangkan sejak tahun 2017 dan saat ini telah diperoleh isolat-isolat mikroorganisme unggul yang siap di produksi masal sebagai bahan aktif Biofertilizer SRS. Selain itu, SRS juga tengah mengembangkan inovasi pompa air otomatis pada beberapa kebun SSMS, dengan penggunaan pompa air otomatis maka tinggi muka air akan terkontrol dan kelebihan air pada areal perkebunan dapat segera didistribusikan ke areal lain, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya genangan atau banjir di area perkebunan.

Direktur Utama CBI Vallauthan Subraminam juga menyampaikan kepada seluruh peserta kegiatan RRM untuk terus aktif menghasilkan inovasi-inovasi baru, agar dapat meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit di perkebunan SSMS. Serta mengajak seluruh pihak tidak letih untuk belajar hal-hal baru dan tidak berpuas diri atas pencapaian yang saat ini telah diperoleh.

Pada akhir dari rangkaian kegiatan RRM yaitu field day, seluruh peserta mengujungi lokasi areal percobaan Plant Metabolism Project, Biofertilzer Project, dan Water Pump IoT Project.

Menutup kegiatan Nasaruddin bin Nasir menyampaikan bahwa kegiatan RRM harus rutin dilaksanakan, diharapkan project inovasi penelitian yang dilakukan SRS dapat segera diterapkan di seluruh areal perkebunan SSMS, sehingga dapat membantu mencapai target perusahaan.