Peran Hara Boron Pada Tanaman Kelapa Sawit

Hara boron adalah salah satu hara mikro yang dibutuhkan tanaman, walaupun merupakan hara mikro kebutuhan hara boron tetap penting dan diperlukan oleh tanaman walau dalam jumlah yang sedikit.

Hara boron banyak memiliki peran dalam proses pembelahan sel generatif tanaman. Boron memiliki fungsi dalam pembentukan dan perkembangan sel baru pada jaringan, translokasi energi, dan mengatur keseimbangan nutrisi. Selain itu boron berperan dalam pertumbuhan serbuk sari dan kualitas biji/buah. Tidak terpenuhinya kebutuhan boron dengan cukup akan berpengaruh terhadap keberhasilan polinasi dan pembentukan buah yang juga akan berpengaruh terhadap fruitset tanaman.

Defisiensi boron merupakan defisiensi yang kerap ditemui pada tanaman kelapa sawit. Defisiensi boron pada tanaman kelapa sawit dapat terjadi pada usia tanaman belum menghasilkan sampai dengan tanaman tua. Defisiensi boron lebih banyak terjadi pada pada areal sub-optimal sepertiĀ  jenis tanah gambut dan tanah dengan kandungan pasir yang tinggi.

Pada fase generatif defisiensi boron memiliki gejala yang sangat khas, dicirikan dengan bentuk daun yang menjadi keriting mulai dari tulang daun hingga ujung daun, pada kondisi defisiensi yang sudah cukup berat akan muncul gejala berupa memendeknya pelepah. Gejala defisiensi boron akan muncul apabila kadar boron di tanah di bawah 0,3-0,05 ppm (Corley & Thinker, 2016).

Unsur boron secara alami tersedia di tanah bersumber dari pelapukan batuan dan mineral borat yang terbentuk dari endapan gas vulkanik. Selain itu hara boron juga dapat berasal dari pelapukan bahan organik, air irigasi, dan aktivitas pertambangan. Kandungan boron banyak tersedia pada tanah yang berkembang dari hasil sedimentasi marin seperti daerah pesisir.

Unsur boron adalah unsur hara yang mudah tercuci pada jenis tanah tertentu, karena boron memiliki retensi dengan tanah yang tergolong rendah, hal ini juga sangat dipengaruhi oleh pH tanah, pada pH tanah yang tinggi (pH >8) ikatan boron menjadi cukup tinggi.

Oleh karena terbatasnya jumlah hara boron secara alami di tanah dan sifatnya yang mudah tercuci maka penting untuk dilakukan pengaplikasian pupuk boron. Dengan sifat boron yang mudah tercuci makan akan lebih disarankan untuk mengaplikasikan jenis pupuk yang bersifat slow release sehingga dapat mensuplai hara boron dengan waktu yang lebih lama.

Sulung Research Station menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan agronomi, pengendalian hama penyakit terpadu, penyusunan rekomendasi pemupukan, hingga jasa laboratorium untuk dapat meningkatkan produktifitas perkebunan kelapa sawit untuk seluruh pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Share