Pengaplikasian pupuk anorganik merupakan salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan untuk tetap memenuhi kebutuhan hara pada tanaman, selain itu, kegiatan pemupukan memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap produktivitas tanaman kelapa sawit sehingga pelaksanaanya harus dilakukan dengan efektif dan efisien.
Di sisi lain, pemupukan yang tidak efektif dan efisien akan menyebabkan kerugian secara finansial. Oleh karena itu penting dilakukan strategi pemupukan yang efektif atau yang biasa dikenal dengan strategi 6T (tepat jenis, tepat dosis, tepat cara, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat administrasi) agar pupuk yang diaplikasikan dapat efektif memberi pengaruh kepada tanaman dan tentunya efesien dalam penggunaan biaya pemupukan.
Selain memperhatikan strategi 6T dalam pemupukan, praktisi perkebunan juga harus mempertimbangkan hal lain yaitu sifat fisik dan kimia tanah, jumlah hara yang terangkut, serta kehilangan hara baik yang disebabkan oleh run off maupun tercuci (leaching).
Pengaplikasian pupuk yang tidak tepat dapat menyebabkan pupuk tidak dapat diserap langsung oleh perakaran tanaman, dapat tercuci atau menguap dengan mudah, bereaksi antagonis dengan jenis pupuk lainnya, atau bahkan dapat bereaksi antagonis dengan jenis tanah sehingga menyebabkan terjadinya reaksi kimia pada tanah yang membahayakan tanaman.
Selain itu, dampak lain dari pemupukan yang tidak tepat adalah menyebabkan tertinggalnya residu ataupun terjadi kontaminasi bahan kimi akibat run off atau leaching dari pupuk yang diaplikasi pada areal tanaman. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas air tanah pada areal sekitar.
Oleh sebab itu, penting dilakukan perencanaan yang akurat dalam pengaplikasian pupuk dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti jenis tanah, kondisi iklim dan cuaca, kondisi lahan dan topografi, umur tanaman, histori pemupukan, dan histori produksi.
Sulung Research Station menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan agronomi, pengendalian hama penyakit terpadu, penyusunan rekomendasi pemupukan, hingga jasa laboratorium untuk dapat meningkatkan produktifitas perkebunan kelapa sawit untuk seluruh pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia.