Parasitoid Sebagai Pengendali Hama Terpadu

Pengendalian hama terpadu (PHT) merupakan prinsip operasional menjaga populasi serangga hama agar tidak melewati ambang batas ekononomi, cara atau upaya pengendalian hama yang dilakukan tidak selalu tentang pemanfaatan bahan kimia berupa pestisida, namun terdapat cara-cara lainnya yang dapat digunakan dalam pengendalian hama, salah satunya adalah pemanfaatan agensia hayati dengan pemanfaatan serangga parasitoid.

Parasitoid adalah serangga yang selama masa satu siklus hidupnya membutuhkan organisme lain (inang). Parasitoid akan hidup di dalam atau di atas tubuh inang dan akan menyebabkan kematian bagi inang tersebut.

Aktivitas parasitoid akan menyebabkan mahluk hidup yang menjadi inangnya akan menjadi melemah karena pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan didapatkan dari inang. Hal ini akan menyebabkan inang pada akhirnya mati dan dan dapat mengurangi populasi inang yang merupakan serangga hama.

Pada proses pengendalian hama, praktisi perkebunan kelapa sawit dapat memanfaatkan populasi serangga-serangga yang tergolong parasitoid pada ekosistem. Serangan parasitoid terhadap inangnya dapat terjadi pada fase hidup yang beragam mulai dari fase telur, larva, nimfa, pupa, hingga imago. Diketahui juga bahwa bentuk serangan parasitoid dapat dengan cara menyengat tubuh inang dan meletakkan telur-telur ke dalam tubuh inangnya, atay dengan cara menempel dan meletakkan telurnya pada bagian tubuh luar inangnya.

Serangga parasitoid umumnya berasal dari Ordo Hymenoptera. Pada perkebunan kelapa sawit kita dapat menemui Lebah Tawon atau Megascolia procer dengan inang larva Kumbang Atlas (Chalcosoma atlas), dan Apanteles sp. yang memiliki inang berupa larva dari ulat pemakan daun kelapa sawit (Darna trima dan Mahasena corbetti).

Populasi serangga parasitoid hama dapat dipertahankan pada areal perkebunan kelapa sawit dengan melakukan rearing dan introduksi, ataupun dengan mendesain lingkungan yang sesuai untuk kehadiran serangga parasitoid seperti dengan menanam beneficial plant pada sekitar kebun.

Sulung Research Station menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan agronomi, pengendalian hama penyakit terpadu, penyusunan rekomendasi pemupukan, hingga jasa laboratorium untuk dapat meningkatkan produktifitas perkebunan kelapa sawit untuk seluruh pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Share