Optimalisasi Pupuk Fosfat di Perkebunan Kelapa Sawit

Fosfor (P) merupakan salah satu hara makro yang memiliki peranan dalam pencapaian produksi. Hara P merupakan hara yang menjadi salah satu faktor pembatas dalam produksi tanaman pada berbagai jenis tanah. Misalnya pada tanah masam, P bersenyawa dalam bentuk-bentuk Al-P, Fe-P dan occluded P yang menyebabkan ion P tidak tersedia bagi tanaman atau diserap dalam jumlah sangat sedikit. Adanya pengikatan P tersebut menyebabkan pupuk P yang diberikan menjadi tidak efisien.

Tanaman defisiensi hara P akan memiliki bentuk batang yang mengerucut. Kondisi ini juga ditandai oleh tanaman penutup di sekitar seperti Pueraria pheseoloides dengan daun mengecil dan alang-alang yang disklorosis berwarna ungu (IPNI, 2014).

Pentingnya peran dan fungsi dari hara P bagi tanaman kelapa sawit menyebabkan pentingnya pemenuhan nutrisi hara P bagi tanaman, umumnya pemenuhan hara P dilakukan dengan pengaplikasian pupuk fosfat. Aplikasi pupuk fosfat berfungsi merangsang pertumbuhan awal, memperkuat batang, penyebaran akar dan mendorong kematangan serta mutu buah. Seiring dengan perkembanganya, selain penggunaan pupuk fosfat, saat ini terdapat agen hayati yang dapat meningkatkan ketersediaan P di tanah sebagai salah satu agen yang mampu melarutkan P dan berperan melarutkan fosfat secara efektif.

Pengaplikasian pupuk fosfat seperti Rock Phospate mampu meningkatkan ketersediaan unsur hara P di perkebunan kelapa sawit. Dari hasil penelitian yang dilakukan Sulung Research Station menunjukkan aplikasi rock phospate (RP) di Perkebunan PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk. mampu meningkatkan ketersediaan hara P pada kasus pohon defisiensi P.

Dalam rangka untuk meningkatkan optimalisasi aplikasi pupuk fosfat di perkebunan akibat leaching, maupun ketersediaannya di dalam tanah praktisi perkebunan kelapa sawit juga dapat melakukan pengaplikasian mikroorganisme pelarut fosfat yang berperan dalam membantu memfiksasi dan meningkatkan ketersediaan unsur P tersedia untuk tanaman kelapa sawit.

Berdasarkan penelitian dilakukan Sulung Research Station terhadap pengujian mikroorganisme pelarut fosfat, adanya dampak positif terhadap kandungan nutrisi dan perkembangan vegetatif tanaman. Hasil pengamatan yang di lakukan oleh SRS terhadap pengaplikasian mikroorganisme pelarut fosfat memberikan efek nyata terhadap perkembangan panjang pelepah dan peningkatan hara P baik pada tanah maupun daun dibanding kontrol setelah satu tahun aplikasi. Walaupun tidak memberikan pengaruh signifikan namun perlakuan cenderung  meningkatkan nutrisi hara P pada jaringan tanaman dan panjang pelepah terhadap jumlah janjang per pohon.

Fosfor merupakan unsur hara yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman terutama memacu pembentukan akar serta mempercepat pembungaan dan pemasakan. Optimalisasi pupuk fosfat dengan penambahan mikroorganisme pelarut fosfat dapat menjadi solusi dan alternatif dalam menangani defisiensi P dan meningkatkan ketersediaan hara P untuk tanaman.

Sulung Research Station sebagai lembaga penelitian milik PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk., Citra Borneo Indah Group menyediakan berbagai layanan konsultasi argonomi, rekomendasi pemupukan, penanganan masalah perkebunan, dan berbagai jasa lainnya untuk seluruh pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

 

Share