Mewaspadai Peredaran Pupuk Palsu dan Tidak Berkualitas

Analisis Pupuk Kelapa Sawit – Kebutuhan yang tinggi terhadap minyak kelapa saat ini harus didukung dengan produktivitas tanaman yang tinggi. Pemupukan adalah salah satu upaya intensifikasi dalam meningkatkan produktivitas kelapa sawit. Tujuan pemupukan yaitu menyediakan hara yang cukup bagi tanaman agar mampu berproduksi optimal. Penyediaan hara tanaman dapat dilakukan baik secara organik maupun anorganik. Di dalam perkebunan kelapa sawit penggunaan pupuk anorganik dapat mempertahankan dan meningkatkan produktivitas tanaman, karena unsur-unsur hara yang diberikan berada dalam bentuk ion yang mudah tersedia bagi tanaman. Selain itu manfaat pupuk anorganik pada tanaman kelapa sawit dapat mendukung pertumbuhan sehingga tanaman kelapa sawit dapat tumbuh secara optimal dan mampu meningkatkan produktivitas kelapa sawit, mulai dari jumlah tanaman dan kualitas buah sawit yang dihasilkan.

Dengan banyaknya manfaat pupuk anorganik bagi kelapa sawit dan tingginya permintaan pasar maka semakin banyak pula pengembangan usaha produsen pupuk. Namun dalam perkembangannya para konsumen tetap harus mewaspadai tentang adanya pupuk palsu atau pupuk yang kurang berkualitas. Peredaran pupuk palsu marak terjadi di Indonesia dan kerugian yang dihasilkan tidak sedikit, baik dari sisi perusahaan produsen maupun konsumen.

Berdasarkan UU No.12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, terdapat hal-hal yang menjadi standar dalam peredaran pupuk di Indonesia, yaitu :

  • Produk pupuk telah sesuai dan memperoleh regulasi SNI
  • Label wajib menggunakan atau berbahasa Indonesia
  • Produk telah terdaftar dan memiliki izin edar
  • Produk telah memiliki HAKI

Konsumen juga perlu melakukan pengecekan terhadap produk pupuk yang akan dibeli dengan memperhatikan hal-hal berikut terlebih dahulu :

  • Memastikan pada kemasan produk pupuk tercantum label yang memuat informasi standar mutu produk, memastikan apakah produk telah memperoleh reglasi SNI.
  • Melakukan pengecekan terhadap bentuk, bau, dan tekstur dari pupuk, pupuk yang sudah kadaluarsa atau tidak berkualitas biasanya memiliki tekstur yang sudah lengket dan basah, serta memiliki bau apak.
  • Memperhatikan informasi kandungan hara yang tercantum atau di klaim oleh produsen.

Selain itu konsumen juga perlu memperhatikan penawaran harga yang relatif murah dari harga pupuk di pasaran, harga pupuk yang terlalu murah patut diwaspadi berpotensi pupuk tersebut adalah pupuk palsu.

Untuk dapat memastikan kandungan nutrisi pada pupuk sesuai dengan klaim dari produsen, sebaiknya konsumen dapat melakukan pengujian pupuk dalam skala laboratorium. Uji laboratorium dapat membantu konsumen untuk mengetahui kandungan nutrisi apa saja yang terdapat di dalam produk pupuk. Pengujian di laboratorium akan mengacu pada batas spesifikasi yang telah ditentukan. Hasil pemeriksaan pada laboratorium menentukan apakah hasil pemeriksaan telah sesuai atau tidak sesuai dengan batas spesifikasi pupuk yang sesuai untuk diaplikasikan pada areal perkebunan kelapa sawit.

Uji laboratorium juga diperlukan bagi pembelian pupuk skala besar, agar tidak terjadi penipuan dan kebohongan klaim selain itu pengujian laboratorium juga diperlukan karena Pupuk yang beredar (baik yang sudah maupun yang belum terdaftar) jumlah maupun jenisnya sangat banyak, maka perlu adanya uji kuliatas pupuk. Jaminan terhadap uji kualitas pupuk terhadap produksi tanaman sangat diperlukan untuk melindungi konsumen serta menggalang kepercayaan terhadap produsen pupuk.

Uji laboratorium juga dapat membantu konsumen melalu melalui uji kualitas pupuk. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pemalsuan pupuk serta menjamin mutu pupuk sesuai dengan SNI.

Laboratorium Analitik Sulung Research Station telah terkareditasi ISO/IEC 17025 pada tahun 2017 oleh Komite Akreditasi Nasional untuk dapat melaksanakan pengujian pupuk anorganik dengan berbagai parameter uji, dan menggunakan berbagai metode pengujian seperti, metode Kjedahl, metode Spektroskopi, metode Karl Fischer, dan Atomic Absorbtion Spectrophotometer (AAS) yang dilakukan oleh tenaga ahli dan alat-alat yang telah terkalibrasi secara berkala.

Sejak berdiri di tahun 2013 Laboratorium Analitik Sulung Research Station aktif dalam melakukan pengujian berbagai sampel pupuk dari berbagai produsen pupuk di Indonesia dan berbagai perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia untuk tetap memasatikan setiap konsumen mengetahui kandungan hara dan kualitas pupuk yang digunakan.

Share