Konservasi Tanah dan Air Untuk Menjaga Kualitas Lahan

Lahan kelapa sawit sebagai areal yang terus digunakan sepanjang tahun dapat menyebabkan penurunan kualitas lahan dan tanah, dan terjadinya berbagai kendala seperti pemadatan tanah, hilangnya humus dan organik tanah, kekeringan, erosi, banjir, dan masih banyak lagi. Kegiatan konservasi tanah dan air dilakukan untuk tetap menjaga kondisi lahan agar tetap dalam kondisi yang prima, dan meminimalisir terjadinya degradasi kualitas tanah yang disebabkan berbagai aktivitas perawatan tanaman dan produksi buah kelapa sawit.

Upaya konservasi tanah yang umum dilakukan pada perkebunan kelapa sawit terbagi pada tiga mekanisme yaitu mekanisme struktur dan naungan kanopi (canopy land cover), mekanisme tata kelola lahan kebun sawit dan mekanisme sistem perakaran kelapa sawit.

Pertama, mekanisme penyusunan pelepah daun pohon kelapa sawit dilakukan dengan meletakan pelepah pada salah satu sisi lahan secara berlapis-lapis, kegiatan ini dapat berfungsi sebagai naungan lahan (land cover) yang melindungi tanah jadi terjadinya erosi ataupun run off, selain itu pelapukan pelepah dari kegiatan ini dapat menjadi sumber bahan organik bagi tanah

Kedua, mekanisme tata kelola lahan kebun dengan mengupayakan kegiatan pengolahan tanah minimum (zero/minimum tillage), penanaman tanaman pelindung (cover crop, pembuatan sistem teras pada lahan miring, pembuatan piringan/tapal kuda, penempatan pelepah tua (pruning) sebagai sumber bahan organik pada gawangan, pengembalian tandan kosong dan pengaplikasian limbah cair ke lahan.

Ketiga, mekanisme menjaga perakaran tanaman, sistem perakaran tanaman membentuk pori-pori alami di tanah yang menjaga kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air melalui penerusan air hujan untuk masuk kedalam tanah sehingga mengurangi terjadinya genangan dan aliran air permukaan (run off), dan menyediakan Cadangan air didalam tanah.

Upaya konservasi lahan harus dilakukan untuk tetap menjaga kualitas tanah dalam jangka panjang dan mendukung produktivitas kelapa sawit yang optimal.

Sulung Research Station menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan agronomi, pengendalian hama penyakit terpadu, penyusunan rekomendasi pemupukan, hingga jasa laboratorium untuk dapat meningkatkan produktifitas perkebunan kelapa sawit untuk seluruh pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Share