Ketertarikan Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit Terhadap Aroma Bunga

Elaeidobius kamerunicus sebagai serangga penyerbuk utama di perkebunan kelapa sawit berperan penting dalam keberhasilan penyerbukan bunga kelapa sawit. Keberadaan E. kamerunicus pada bunga kelapa sawit bukan tanpa sebab, sama dengan serangga pada umumnya keberadaan serangga penyerbuk pada bunga yang diserbukinya disebabkan karena terdapat ketertarikan serangga penyerbuk terhadap bunga, misalnya ketertarikan terhadap warna, aroma, atau sumber makanan bagi serangga penyerbuk.

Pada E. kamerunicus diketahui terdapat ketertarikan terhadap senyawa volatil yang dikeluarkan oleh bunga kelapa sawit. Bunga jantan dan bunga betina kelapa sawit yang sedang mekar mengeluarkan aroma senyawa volatil yang kuat dan beraroma seperti adas manis.

Senyawa volatil yang dikeluarkan oleh bunga jantan dan bunga betina kelapa sawit ini yang menyebabkan E. kamerunicus mendatangi bunga sehingga dapat terjadinya penyerbukan yang dibantu oleh E. kamerunicus.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Sulung Research Station terdapat karakteristik menarik dari bunga kelapa sawit yaitu bunga jantan dan bunga betina memiliki waktu pelepasan yang berbeda, bunga jantan melepaskan senyawa volatil pada waktu siang hingga sore hari, sedangkan pada bunga betina terjadi pelepasan senyawa volatil pada pagi hingga siang hari.

Perbedaan waktu pelepasan senyawa volatil pada masing masing jenis bunga ini yang menyebabkan E. kamerunicus menghampiri kedua jenis bunga, bukan hanya salah satu jenis bunga. Aktivitas E. kamerunicus pada bunga jantan menyebabkan polen pada bunga jantan dapat menempel pada badan E. kamerunicus, dan aktivitas E. kamerunicus pada bunga betina menyebabkan polen dapat terjatuh atau bertemu dengan putik dan sel telur pada bunga betina sehingga dapat terjadi pembuahan pada bunga kelapa sawit.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sulung Research Station, jumlah senyawa volatil yang dilepaskan oleh bunga kelapa sawit beragam, salah satunya dipengaruhi oleh jenis tanah dan genetik tanaman. Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bunga kelapa sawit pada tanamana di tanah berpasir memiliki jumlah senyawa volatil yang lebih sedikit dibandingkan jenis tanah lainnya.

Sulung Research Station menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan agronomi, pengendalian hama penyakit terpadu, penyusunan rekomendasi pemupukan, hingga jasa laboratorium untuk dapat meningkatkan produktifitas perkebunan kelapa sawit untuk seluruh pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

 

Share