Implementasi Pompa Air Otomatis Berbasis IoT untuk Pengelolaan Ketinggian Air di Perkebunan Kelapa Sawit

Perkebunan kelapa sawit menghadapi tantangan serius dalam mengelola air secara efektif, ancaman banjir dan kekeringan adalah permasalahan yang sering dihadapi dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit, terlebih pada areal-areal gambut dan sulfat masam yang harus mendapat perhatian lebih untuk tetap menjaga tinggi muka air pada batas yang aman.

Apabila tata kelola air tidak berjalan dengan lancar, salah satu resiko yang dihadapi adalah terjadinya banjir dan genangan. Maka solusi dari hal tersebut adalah harus menggunakan sebuah sistem pompa untuk mengeluarkan air dalam jumlah banyak dari dalam blok ke luar blok perkebunan kelapa sawit. Dengan adanya sistem pompa air di perkebunan kelapa sawit maka akan menjaga level air pada musim penghujan untuk mengantisipasi kebanjiran dan menjaga level air pada musim kemarau guna mengantisipasi kebakaran.

Saat ini sistem pompa air secara umum masih dioperasikan secara manual menggunakan tenaga manusia sebagai tenaga penggerak genset untuk menghidupkan pompa air, sehingga menyebabkan kinerja pompa air kurang efisien. Menghadapi kondisi tersebut Sulung Research Station (SRS) sebagai lembaga penelitian milik PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk., Citra Borneo Indah Group melalui Tim Digital Architect melakukan inovasi terkait pengelolaan air dengan berbasis Internet of Things (IoT). Seperti yang diketahui sebelumnya, bahwa salah satu aspek kritis dalam manajemen perkebunan adalah pengaturan ketinggian air yang efisien, yang memerlukan pemantauan ketinggian air yang akurat. Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi penggunaan air, implementasi Pompa Air Otomatis berbasis IoT menjadi solusi yang menjanjikan. Hal ini dapat meminimalisir kelalaian yang disebabkan manusia dalam menjaga kestabilan level air dalam blok perkebunan kelapa sawit.

Sulung Research Station telah mengembangkan Pompa Air Otomatis berbasis IoT dengen penambahan sensor yang dapat membaca ketinggian air pada areal blok kelapa sawit. Sensor (HCSR04) membaca ketinggian air dengan sistem trigger dan echo sebagaimana ultrasonic bekerja. Frekuensi trigger terpancar dan kembali setelah memantul pada benda dihadapannya, jumlah waktu yang dihasilkan dari mulai terpancarnya hingga ditangkapnya kembali frekuensi tersebut dimasukan dalam formula hingga didapat jarak yang ditempuh. Untuk memastikan jarak yang didapat sesuai dengan jarak yang sesungguhnya, dilakukan kalibrasi dengan menggunakan water level yang terpasang di lokasi pengujian. Sensor juga akan menggerakan sistem untuk menjalankan pompa air apabila sensor membaca ketinggian air berada pada batas toleransi yang telah ditentukan.

Pompa Air Otomatis telah dilengkapi dengan Solar Panel dan jaringan internet sehingga mampu membaca ketinggian air, merekam data, dan mengirimkan data ke database secara online. Hal tersebut membuat pembacaan ketinggian air dapat dimonitor secara real time pada dashboard yang diupdate melalui website Water Management SRS.

Dengan Implementasi Pompa Air Otomatis Berbasis Internet of Things maka dapat dilakukan mitigasi resiko banjir pada areal perkebunan kelapa sawit baik karena keterlambatan aktivasi pompa maupun karena hujan deras yang mengakibatkan banjir. Sistem ini juga dapat menyelesaikan masalah pengaturan jam operasional mesin sehingga mesin dapat bekerja secara optimal sesuai dengan standar dan pada data sistem ini dapat dijadikan bahan untuk analisa proses produksi yang berhubungan dengan kebutuhan air pada areal tersebut dengan tersedianya data secara realtime yang tersajikan pada dashboard sehingga informasi terkait ketinggian muka air dapat dipantau dan diketahui bersama.

Sulung Research Station sebagai lembaga penelitian milik PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk., Citra Borneo Indah Group menyediakan berbagai layanan konsultasi agronomi, rekomendasi pemupukan, penanganan masalah perkebunan, dan berbagai jasa lainnya untuk seluruh pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Share