Setiap bulan pohon kelapa sawit akan menghasilkan rata-rata dua pelepah baru. Setelah tanaman berumur 3 tahun, pada setiap ketiak pelepah tersebut akan dihasilkan tandan bunga kelapa sawit, baik organ bunga jantan ataupun organ bunga
betina namun satu atau lainnya menjadi rudimenter. Pohon kelapa sawit merupakan tumbuhan berumah satu, namun bunga jantan dan betina tumbuh pada tandan yang terpisah.
Bunga jantan memiliki ciri berwarna kuning muda, pada permukaan spikelet yang mekar (anthesis) banyak terdapat serbuk sari berukuran kecil dari bagian pangkal ke bagian ujung tandan bunga jantan (Gambar 1a) dan mengeluarkan aroma khas yang menjadi atractant bagi kumbang E. kamerunicus . Setiap bunga jantan rata-rata dapat menghasilkan serbuk sari atau polen sekitar 40 gram/tandan (Prince et al. 2007). Masa bunga jantan anthesis dapat berlangsung selama 4-5 hari dengan periode pelepasan serbuk sari berlangsung selama 2-3 hari. Serbuk sari pada bunga mengeluarkan bau seperti adas yang sangat kuat, dan jauh lebih kuat dari bau bunga betina (Kee, et al. 2008).
Bunga betina mekar memiliki ciri kepala putik terbuka, berwarna putih kekuningan dengan kepala putik yang mengeluarkan cairan (Gambar 1b) dan mengeluarkan aroma. Namun demikian, aroma yang dihasilkan oleh bunga jantan lebih kuat dibandingkan aroma yang dihasilkan bunga betina (Corley & Tinker, 2003). Setelah bunga mekar, kepala putik menghasilkan anthosianin yang ditandai dengan perubahan warna putik menjadi merah keunguan, kondisi ini akan menghambat polen
menyerbuki putik bunga tersebut. Pada waktu bunga betina mekar, suhu di dalam pembungaan meningkat 5 – 10
C dan bunga mengeluarkan bau seperti adas (Foeniculum vulgare) yang kuat. Biasanya sekitar 15% jumlah bunga mekar pada hari pertama, 60% mekar pada hari kedua dan sisanya 15% mekar pada hari ketiga (Pardede 1990).