Berbagai Aktivitas Konservasi Lahan di Perkebunanan Kelapa Sawit

Kelas kesesuaian lahan adalah salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dalam keberhasilan budidaya tanaman kelapa sawit. Kondisi tanah yang baik didukung dengan keseimbangan antara sifat kimia tanah, kondisi fisik tanah serta ketersediaan  biologi  tanah yang dibutuhkan tanaman. Selain itu bentuk permukaan lahan seperti topografi, elevasi dan kontur tanah juga memberikan pengaruh terhadap kesesuaian lahan dan manajemen pengelolaannya.

Kondisi lahan yang tidak sesuai memberi pengaruh terhadap berbagai aktifitas pengelolaan kebun seperti kurang efektifnya kegiatan pemupukan, perawatan, panen dan pengawasan kebun, serta berbagai hambatan lainnya seperti potensi banjir dan erosi, keberadaan lapisan sulfat masam, sebaran gambut, dan lainnya. Kesesuaian lahan yang rendah memang memiliki berbagai faktor pembatas yang kurang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit tetapi lahan tersebut masih bisa diusahakan sebagai areal penanaman kelapa sawit melalui berbagai perlakuan tertentu dan konservasi lahan yang intensif.

Konservasi lahan itu sendiri merupakan upaya perlindungan, pemulihan, peningkatan, dan pemeliharaan fungsi tanah pada lahan sesuai dengan kemampuan dan peruntukan lahan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan kehidupan yang lestari. Konservasi lahan juga merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan dimasa yang akan datang dengan mengusahakan berbagai  tindakan untuk meningkatkan produktivitas, kuantitas dan kualitas tanah serta air tanah.

Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (PT SSMS) sebagai pelaku usaha perkebunan kelapa sawit konsisten untuk tetap berkomitmen selalu mengupayakan tindak konservasi lahan di areal yang diusahakan. Melalui Sulung Research Station (SRS) sebagai lembaga penelitian milik PT SSMS telah memberikan pelayanan rekomendasi berbagai tindakan konservasi lahan di areal perkebunan diantaranya pencegahan erosi tanah, peningkatan bahan organik, menjaga kelembaban tanah dan perbaikan drainase.

Rekomendasi tindak konservasi yang telah dilakukan oleh SRS diantaranya penanaman dan pemeliharaan tanaman penutup tanah berupa tanaman legum yang berfungsi menjaga kelembaban tanah, penyusunan pelepah kelapa sawit serta pengaplikasian jangkos yang bertujuan untuk mengurangi laju erosi dan penambahan bahan organik, pembentukan teras pada areal berlereng, pengaplikasian tapak kuda pada areal lahan dengan kemiringan lahan >15-25%, tapak timbun dan pembuatan benteng penahan piringan.

Selain itu, SRS juga melakukan monitoring terhadap konservasi lahan yang sudah dilakukan diantaranya berupa pemantauan erosi menggunakan metode tongkat yang dilakukan sebulan sekali, kemudian dilakukan pemasangan patok pengukur tinggi air dan pemantauan subsidensi gambut.

Upaya konservasi lahan merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan, bukan hanya untuk sekedar meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit, tetapi juga untuk keberlangsungan usaha perkebunan kelapa sawit dalam jangka panjang. Berbagai aktivitas konservasi lahan di areal lahan PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk sampai saat ini terus dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Share