Salah satu faktor penurunan produksi kelapa sawit dapat disebabkan oleh penurunan Berat Janjang Rata-rata (BJR) akibat dari penurunan nilai fruit set. Fruit set sendiri adalah perbandingan buah yang jadi terhadap keseluruhan buah pada tandan. Semakin tinggi nilai fruit set maka BJR akan semakin meningkat. Oleh karena itu penting praktisi perkebunan kelapa sawit untuk menjaga fruit set dari buah yang dihasilkan.
Fruit set erat hubungannya dengan proses penyerbukan pada bunga kelapa sawit, semakin banyaknya bunga yang terserbuki polen dengan sempurna, maka akan semakin besar potensi buah yang terbentuk, oleh karena itu masa penyerbukan bunga menjadi waktu yang krusial untuk menghasilkan fruit set yang tinggi.
Proses penyerbukan kelapa sawit memiliki tantangan tersendiri, kelapa sawit sebagai tanaman berumah satu yang memiliki bunga jantan dan bunga betina yang muncul pada waktu yang berbeda, sehingga menyebabkan tingkat penyerbukan bunga kelapa sawit secara alami tergolong rendah. Oleh karena itu, salah satu upaya peningkatan penyerbukan dapat dilakukan yaitu polinasi buatan.
Polinasi buatan atau assisted pollination (aspol) merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas tandan melalui praktik penyerbukan bunga betina dengan bantuan manusia. Praktik aspol ini merupakan metode yang dapat meningkatkan nilai fruit set paling tinggi dibandingkan dengan cara yang lain. Umumnya nilai fruit set kelapa sawit yang dihasilkan di atas 80%. Praktik ini dapat memberikan hasil 5 – 6 bulan setelah aplikasi.
Pengaplikasian aspol harus dilakukan pada waktu yang tepat, yaitu pada saat bunga betina memasuki masa resptif yang berlangsung 3-5 hari. Bunga betina yang telah reseptif mempunyai ciri telah terbukanya putik bunga betina, putik bunga berbentuk 3 kelopak yang berbentuk bulan sabit berwarna putih, dan telah mengeluarkan aroma estragole.
Dosis aplikasi yang umumnya dilakukan pada assisted pollination adalah sebanyak 0,25g – 0,5g polen/tandan. Semakin banyak tandan yang dapat diaplikasikan dengan assisted pollination semakin tinggi potensi nilai fruitset dan BJR. Tetapi penting untuk diingat dalam proses berkembangnya buah nutrisi dan perawatan juga menjadi faktor berpengaruh yang harus diperhatikan untuk menghasilkan produksi yang optimal.
Sulung Research Station menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan agronomi, pengendalian hama penyakit terpadu, penyusunan rekomendasi pemupukan, hingga jasa laboratorium untuk dapat meningkatkan produktifitas perkebunan kelapa sawit untuk seluruh pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia.