Waspada Penyakit Busuk Buah pada Kelapa Sawit

Produktivitas kelapa sawit tidak hanya ditentukan oleh faktor pemupukan dan pemeliharaan tanaman, tetapi juga oleh kemampuan praktisi perkebunan kelapa sawit dalam mencegah serta mengendalikan penyakit. Salah satu penyakit penting yang kerap menjadi ancaman adalah busuk buah, yang umumnya menyerang tanaman berumur 3–9 tahun. Pada fase ini, kondisi kelembaban di areal yang cenderung tinggi menjadikan lingkungan ideal bagi perkembangan patogen, terutama bila kegiatan kastrasi dan sanitasi tidak dilakukan secara rutin.

Penyakit busuk buah disebabkan oleh jamur Marasmius palmivorus, yang mampu menyerang bunga hingga buah. Gejala khas yang muncul adalah membusuknya buah, disertai pertumbuhan benang-benang putih (miselium) pada permukaan, yang kemudian meluas hingga menutupi seluruh tandan. Jika tidak segera dikendalikan, serangan ini dapat menurunkan produksi secara signifikan.

Upaya penanganan penyakit busuk buah dilakukan melalui kombinasi tindakan sanitasi dan pengendalian kimiawi. Seluruh buah dan bunga yang terinfeksi harus segera dibuang ke luar blok, lalu dikumpulkan di suatu lokasi khusus untuk kemudian dikubur agar tidak menjadi sumber penyebaran inokulum.

Selain itu, aplikasi fungisida berbahan aktif Difenokonazol atau Benomil 2 cc/liter air terbukti efektif untuk menghambat pertumbuhan jamur. Penyemprotan dilakukan ke permukaan buah dan ketiak pelepah dengan menggunakan nozzle solid cone, dan diulang setiap 14 hari. Aplikasi dihentikan ketika miselium patogen sudah mengering atau hilang, dengan evaluasi pengendalian dilakukan secara berkala mengikuti sensus reguler.

Di Sulung Research Station (SRS), penyakit busuk buah mendapat perhatian khusus sebagai bagian dari komitmen menjaga produktivitas dan kesehatan tanaman kelapa sawit. Melalui serangkaian penelitian dan uji lapangan, SRS mengembangkan pendekatan pengendalian terpadu yang tidak hanya mengandalkan fungisida, tetapi juga menekankan pentingnya sanitasi areal dan monitoring rutin.

Sulung Research Station menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan agronomi, pengendalian hama penyakit terpadu, penyusunan rekomendasi pemupukan, hingga jasa laboratorium untuk dapat meningkatkan produktifitas perkebunan kelapa sawit untuk seluruh pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia.