Mengenal Hama Kumbang Adoretus compressus pada Kelapa Sawit

Kumbang Adoretus compressus merupakan salah satu hama yang kerap menyerang tanaman kelapa sawit, khususnya pada fase pembibitan hingga Tanaman Belum Menghasilkan (TBM). Serangga ini memiliki tubuh berwarna coklat dengan bercak putih, panjang sekitar 1,5 cm, serta ditutupi bulu-bulu halus. Dalam siklus hidupnya, telur diletakkan di dalam tanah, kemudian larvanya memakan akar-akar tumbuhan liar pada lapisan tanah bagian atas. Saat siang hari, kumbang dewasa biasanya bersembunyi beberapa sentimeter di bawah permukaan tanah dan mulai aktif menyerang pada malam hari.

Kerusakan yang ditimbulkan cukup signifikan, terutama pada daun muda. Kumbang memakan sebagian jaringan daun bagian tengah sehingga muncul lubang-lubang kecil. Jika serangan berlanjut, daun akan menguning atau kecokelatan, dan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Kondisi ini tentu merugikan, mengingat bibit dan tanaman muda adalah fase penting dalam menentukan produktivitas sawit di masa depan.

Pengendalian hama ini perlu dilakukan secara tepat. Karena aktivitas kumbang terjadi pada malam hari, aplikasi insektisida akan lebih efektif jika dilakukan pada waktu tersebut. Beberapa bahan aktif yang direkomendasikan untuk menekan populasi kumbang antara lain fipronil dengan dosis 2 ml/l atau deltametrin 1–2 ml/l.

Penelitian yang dilakukan oleh Sulung Research Station menunjukkan bahwa pemahaman perilaku hama, termasuk pola aktivitas harian, menjadi kunci dalam menentukan strategi pengendalian yang efektif. Dengan penyemprotan yang dilakukan pada waktu yang tepat, penggunaan pestisida bisa lebih efisien, ramah lingkungan, serta mendukung pertumbuhan kelapa sawit yang sehat dan produktif.

Melalui kombinasi antara penelitian dan praktik pengendalian yang tepat, praktisi perkebunan kelapa sawit dapat menjaga bibit dan tanaman muda tetap optimal sehingga hasil produksi di masa depan lebih terjamin.

Sulung Research Station menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan agronomi, pengendalian hama penyakit terpadu, penyusunan rekomendasi pemupukan, hingga jasa laboratorium untuk dapat meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit untuk seluruh pelaku usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia.